Bismillahirrohmanirrohim..
"Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita" ayat ini mengisi segenap ruang direlung kalbuku yang nyata menjadi azimat dikala mengalami kedukacitaan yang dalam dan tidak terkira. Sejujurnya aku merasa kerdil untuk bermain kalimah yang mempunyai bisa. Namun ku gagahi jua kalimah berbingkai agar harapnya dapat menyuburkan rohani, memperingatkan yang leka, mendukung sama untuk "mengangkasakan" akhlak remaja khususnya pada diri ini. Haknya...untuk memberi kesedaran pada diri sendiri yang tersedia hanyut dalam diam.
Benar tahun ini terlalu banyak peristiwa yang memainkan peranannya. Sahabatku..realiti harianku bercelaru dengan banyaknya. Alhamdulillah tenang sekali kurasakan bilamana membaca bait-bait puisi dan rintihan Imam Bukhari,
Munajat Seorang Hamba:
Di kala malam yang sunyi sepi..
Sedang bani insan tenggelam
dalam tidur dan mimpi
musafir yang malang ini
tersentak bangun pergi membasuh diri
untuk menghadapMu Tuhan..
lemah lutut berdiri di hadapanMu..
sedu sedan tangisan ku keharuan
hamba yang lemah serta hina ini
Engkau terima jua mendekati
Bersimpuh dibawah Duli KebesaranMu
Tuhan..
hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaanMu
dikala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini
dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji menerima pengaduanku
Engkau berjanji untuk sedia menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan
dan Muhammad RasulMu yang mulia itu
pernah mengatakan:
"Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan..
hamba percaya pada tutur kepastian itu
sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak Redha dengan ujian
cuma hendak mengadu padaMu
tempat hamba kembali nanti
memohon sakinah
maghfirah dan muthmainnah